• Jelajahi

    Copyright © HARIAN 7 JATIM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Polres Nganjuk Bongkar Gudang Penimbunan Pupuk Bersubsidi, Supardi:"Kami kecolongan, secara internal kami melakukan pengawasan sangat ketat"

    Redaksi
    Sabtu, 22 Januari 2022, 03.46.00 WIB Last Updated 2022-01-22T05:25:21Z
    masukkan script iklan disini

     


    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi, saat ditemui harian7.com, diruang kerjanya.


    Laporan: Budi Santoso


    NGAWI,harian7.com - Terungkapnya kasus mafia Pupuk bersubsidi, mengejutkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi. Diberitakan sebelumnya penimbunan pupuk bersubsidi di rumah kosong jalan Ringroad, Ngawi- Caruban.


    Rumah yang dijadikan gudang tersebut tertutup pager tembok tinggi itu digrebek Polres Nganjuk. Dari hasil penggrebekan disita barang bukti pupuk bersubsidi jenis ZA, SP-36, NPK Phonska dan Urea dengan jumlah total keseluruhan kurang lebih 100 ton.


    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Supardi  saat di temui awak media harian7.com di kantornya, Jumat, (21/1/2022) mengaku sangat terkejut karena masih kecolongan. Ia mengaku pihaknya secara internal melakukan pengawasan sangat ketat. Bahkan pendistribusianya hingga ke kolompok tani, diawasi ketat dan dipastikan tidak ada pupuk wilayah Kabupaten Ngawi yang keluar area.


    "Ini benar-benar sok terapi di awal tahun. Pengungkapan mafia pupuk subsidi yang berhasil di amankan Polres Nganjuk, dan temuan begitu besarnya bilamana benar memang pupuk subsidi keluar dari Wilayah Kabupaten Ngawi, terus terang saya akui pengawasan saya begitu ketat masih ada kecolongan, tapi saya pastikan kemungkinan pupuk bersubsidi itu bukan dari lokasi Kabupaten Ngawi,"tandas Supardi.


    Ditambahkan Supardi, melihat sisi jumlah,  begitu besarnya temuan yang di amankan Polres Nganjuk, dari  sebuah rumah yang disewa. Dari hasil penggrebekan terdapat pupuk subsidi  SP-36.


    "Padahal di Kabupaten Ngawi di tahun kemarin tidak ada, dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK), ZA yang diperoleh hanya 62% dari usulan yang diajukan e -RDKK 20.959 ton, alokasi 13.038 ton, serta alokasi NPK yang diperoleh hanya 42% dari usulan yang diajukan e-RDKK NPK 58.525 Ton, alokasi 24.542 Ton, tambahan pupuk organik dan cair,"pungkas Supardi.(*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini