.jpeg)
 |
| Parade Nusantara menggelar aksi penolakan Perpres 104 Tahun 2021 di Halaman Gedung DPRD Kabupaten Ngawi, Kamis (16/12/2021) |
Laporan : Salsabiila
NGAWI,Harian7.com - Menjelang kunjungan kerja Presiden RI, Joko Widodo di wilayah Kabupaten Ngawi pada Jumat (17/12/2021), puluhan orang dari Parade Nusantara menggelar aksi penolakan terhadap Perpres 104 Tahun 2021.
Aksi penolakan terjadi di Depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (16/12/2021).
Aksi tersebut dilakukan atas dasar kekecewaan terhadap perpres yang dinilai merusak kedaulatan desa karena mekanisme yang dilakukan dalam merancang penggunaan dana desa terbuang sia-sia.
Sekretaris Jenderal Parade Nusantara, Dimyati Dahlan mengatakan, aksi tersebut sebenarnya akan digelar di Jakarta bersama seluruh kepala desa.
"Rencana awal, kami akan menggelar aksi penolakan perpres 104 ini di Jakarta, namun dikarena Presiden ada agenda di Ngawi, maka kami gelar di Ngawi juga," ungkap Dimyati Dahlan.
Dimyati menambahkan bahwa ini artinya mengebiri kedaulatan desa karena sudah tidak bisa lagi memutuskan penggunaan dana desa apabila aturan perpres tersebut diterapkan, sehingga kedepannya desa hanya akan menjadi duta belanja saja.
"Hal ini mengacu pada upaya dalam merancang musrenbang, RPJMD, dan RKP menjadi tidak ada gunanya dan penerapan perpres dianggap memplot penggunaan dana desa," imbuhnya.
Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar mengatakan bahwa aspirasi dari teman-teman parade nusantara terkait penolakan Perpres 104 Tahun 2021 terutama pada pasal 5 Ayat 4 pada prinsipnya kita terima, dan akan disampaikan kepada forkopimda.
"Kita upayakan besok bisa audensi dengan Presiden terkait penolakan ini, namun jika waktu tidak memungkinkan parade nusantara bisa membuat surat dengan narasi yang bagus, sehingga apa yang menjadi tujuan dari teman-teman kepala desa bisa terlaksana, yaitu evaluasi terhadap Perpres 104," tutupnya.
