.jpeg)
 |
| Flyer boikot yang diunggah salah satu akun sosial media @visitlumajang |
Laporan : Salsabiila
LUMAJANG,Harian7.com - Kesedihan belum sepenuhnya hilang dari para korban erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Begitupun rasa trauma yang dialami warga terdampak erupsi masih sangat kuat.
Tidak disangka, warga dikejutkan dengan berita adanya pelaksanaan shooting film yang dilakukan salah satu home production di tempat pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Hal tersebut membuat para korban dan relawan geleng-geleng kepala dan tidak habis pikir dengan kejadian tersebut, mereka menyebut dimanakah hati nurani dan empatinya.
Protes keras pun muncul melalui flyer yang diunggah akun @visitlumajang dimana didalamnya tertulis mengatasnamakan warga Lumajang dimana berbunyi :
"Lumajang masih dalam suasana berkabung. Mayat saudara saudara kita yang terkubur material Semeru masih dalam harapan bisa ditemukan"
“Tim Anda datang ke pengungsian hanya untuk shooting film, ditambah lagi aktor dan aktris beradegan pelukan didepan anak- anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami”
 |
| Salah satu adegan shooting film yang di posting akun @cakyo_saversemeru di tempat pengungsian korban erupsi Gunung Semeru |
Para relawan dengan tegas menyatakan bahwa "BENCANA BUKAN DRAMA".
Ketika kami relawan lokal yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan Drama. Sekarang pengungsian justru dijadikan lokasi shooting sebuah drama.
Hal tersebut menarik perhatian banyak kalangan dan banyak komentar yang menyayangkan kejadian tersebut karena dianggap kurangnya memahami kondisi para korban yang sedang berjuang saat ini.
