• Jelajahi

    Copyright © HARIAN 7 JATIM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Dua Warga Tewas Akibat Ledakan Bom Bondet, 4 Tersangka Diamankan Polisi

    Redaktur: Anugrah Salsabiila
    Rabu, 15 September 2021, 15.25.00 WIB Last Updated 2021-09-15T08:25:27Z
    masukkan script iklan disini

     


     

    Polres Pasuruan Kota saat press conference, di Joglo Parama Satwika Polres Pasuruan Kota, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (15/9/2021).

    Laporan : Salsabiila

    Editor : Budi Santoso | Kaperwil Jatim


    PASURUAN,Harian7.com - Polres Pasuruan Kota tetapkan 4 tersangka perakit dan penjual bom ikan yang telah menewaskan dua orang warga Pasuruan. 


    Hal ini disampaikan Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Arman, bersama Kabidlabfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, Kasat Reskrim, dan Kasi Humas Polres Pasuruan Kota saat press conference, di Joglo Parama Satwika Polres Pasuruan Kota, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (15/9/2021).


    Terkait insiden meledaknya bom ikan yang terjadi di Dusun Macan Putih, Desa Pekangkungan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. Polres Pasuruan kota telah menetapkan 4 tersangka yang terlibat dalam kejadian tersebut. 


    Ke empat tersangka yaitu Abdul Hofar, Mat Sodiq yang tidak lain adalah ayahnya yang meninggal dunia di TKP, istri Hofar, dan Abdul Rozak.


    AKBP Arman mengatakan, khusus untuk istri Hofar, polisi menetapkan sebagai tersangka lantaran terbukti terlibat dalam pembuatan detonator untuk bom ikan sejak satu tahun lalu. Begitu pula dengan AR yang mengaku telah membantu memproduksi detonator dari dua bulan lalu.


    "Sampai saat ini kita tetapkan 4 orang tersangka. Dua orang yang meninggal di lokasi kejadian, dan dua lagi yakni IF dan AR. IF ini istri tersangka yang sudah membantu membuat detonator sejak setahun terakhir dan AR yang ikut membantu  dalam waktu 2 bulan untuk membuat rakitan detonator," ungkap AKBP Arman


    Kapolres menambahkan, selama membuat detonator, keempat tersangka saling bekerja sama. Terlebih untuk menyembunyikan aktifitas dalam merakit bom ikan, agar tak diketahui tetangga yang lain. Menurut AKBP Arman, motifnya dinilai sebagai alasan klasik, yakni urusan ekonomi atau untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


    Sementara, Kabidlabfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo memaparkan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), didapatkan adanya satu lubang bekas titik pusat ledakan dengan ukuran diameter ± 50 cm, dan kedalaman ± 7 cm, Postitif mengandung Lead Azida Pb(N3)2. 


    "Ditemukan Ratusan casing detonator yang terbuat dari aluminium dengan panjang rata-rata ± 58,2 mm dan diameter rata rata ± 7,2 mm. Barang bukti serbuk warna putih yang positif mengandung Pentaerytritol tetranitrate (PETN) dan Potassium Chlorat (KClO3) serta Barang bukti serbuk warna putih kekuningan yang positif mengandung Trinitro toluena (TNT)," pungkas Kombes Pol. Sodiq Pratomo.



    Lebih lanjut, Kombes Pol Sodiq menjelaskan, PETN (Pentaerytritol tetranitrate), Potassium Chlorat (KCO3), TNT (Trinitro toluena ), Lead azide Pb(N3)2 ini termasuk termasuk jenis  bahan peledak high explosive, sedangkan untuk Potassium Chlorat (KClO3) ini termasuk jenis bahan peledak low explosive. 


    "Di TKP ditemukan adanya bahan pembuatan detonator rakitan. Antara lain, selongsong atau casing detonator, ayakan, kapas, dan tampah di area pusat ledakan. Lead azide Pb(N3)2 termasuk jenis bahan peledak high explosive yang sangat sensitif terhadap tekanan, gesekan, guncangan dan nyala api. Salah satu isian detonator Lead azide (Pb(N3)2), termasuk bahan peledak jenis high explosive," jelasnya. 


    Proses terjadinya ledakan secara teknis dapat berasal dari adanya perlakuan panas terhadap campuran bahan peledak isian detonator rakitan, dimana sumber dapat berasal dari Impack, Friksi, Tekanan, nyala api atau jatuh saat pemindahan, pergeseran dari satu lokasi ke lokasi lainnya. 


    Jenis bahan peledak yang digunakan sebagai bahan isian detonator rakitan terdiri dari campuran bahan peledak Low explosive KClO3 (Kalium Klorat) dan High explosive, TNT (Tri Nitro Toluena), PETN (Pentaerythriol tetranitrate) dan Lead azide (Pb(N3)2).


    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, Kini polisi terus melakukan pengembangan terkait ledakan bom bondet ini. Polda Jatim telah membentuk tim untuk menelusuri asal usul bahan peledak. 


    "Polda Jatim telah membentuk tim, untuk menelusuri asal usul bahan kimia yang didapatkan para pelaku," tegasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini