• Jelajahi

    Copyright © HARIAN 7 JATIM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pertemuan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting AKI dan AKB Terintegrasi

    Redaktur: Anugrah Salsabiila
    Selasa, 29 Juni 2021, 21.16.00 WIB Last Updated 2021-06-29T14:16:34Z
    masukkan script iklan disini

     


     


    Laporan : Salsabiila | Kontributor Ngawi

    Editor : Budi Santoso | Kaperwil Jatim


    NGAWI, harian7.com - Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan yaitu tinggi badan anak lebih rendah (kerdil) dari standar usianya.


    Untuk menekan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Ngawi, wilayah Kecamatan Sine adakan Pertemuan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, AKI, dan AKB Terintegrasi dalam rangka Bulan Bakti Bung Karno, bertempat di Aula Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (29/6/2021).


    Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, Dr. Ana Mursida Ony Anwar, Camat Sine, Suharno, Forpimcam Sine, Kepala UPT Puskesmas Sine, Dr. Yeni Rusmawati, Tim Penggerak PKK Kecamatan Sine, Tim Penggerak PKK Desa se Kecamatan Sine, dan Bidan Desa.


    Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pencegahan stunting oleh Kepala UPT Puskesmas Sine, Dr. Yeni Rusmawati.


    Di kesempatan yang sama, Dr. Ana Mursida Ony Anwar mengatakan, salah satu upaya perbaikan gizi adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diperuntukkan untuk balita stunting gizi buruk/gizi kurang selama 90 hari.


    "Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua jenis yaitu, jika usia balita stunting diatas 12 bulan maka harus diberikan susu, dan usia balita stunting 6-59 bulan, dapat diberikan biskuit, " ungkap Dr. Ana Mursida Ony Anwar


    Camat Sine, Suharno mengatakan, dengan diadakan Pertemuan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting AKI dan AKB Terintegrasi diharapkan agar terbebas dari gizi buruk serta angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan.


    "Saya yakin dengan koordinasi percepatan ini, diharapkan akan lahir generasi yang lebih sehat" ungkap Suharno


    Pemberian Makanan Tambahan (PMT) harus tetap giat dilakukan karena konsumsi gizi yang baik dan seimbang merupakan modal utama untuk melawan virus.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini